Industri Hijau

Peran Industri Plastik dalam Penerapan Industri Hijau

Multikemasplastindo – Pemanasan global kini bukan lagi ancaman, namun semakin dekat pada keseharian. Curah hujan yang tidak menentu, naiknya permukaan air laut hingga menyentuh daratan di kawasan Manado beberapa minggu silam hingga melelehnya es di bagian Kutub merupakan dampak nyata dari pemanasan global.

Limbah-limbah industri yang datang tanpa henti serta menumpuknya panas akibat pabrik-pabrik industri menjadi salah satu penyumbang semakin tidak imbangnya kondisi lingkungan. Termasuk Indonesia. Guna menghindari hal ini, digalakkan ‘Industri Hijau’ bagi kalangan pemilik industri dalam berbagai sektor.

Pengertian Industri Hijau

Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksi tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar. Dalam prosesnya, hal ini mencakup keseluruhan proses dan bahan dari industri yang sedang berjalan. Seperti pemilihan bahan baku, alat produksi, proses produksi, hingga penanganan limbah atau sisa industri yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar.

Kebijakan industri ini disertaj sertifikat industri hijau pada industri-industri terkait. Sertifikat ini diterbitkan sebagai penanda dan bentuk apresiasi kepada industri yang telah melaksanakan program atau ketentuan industri hijau.

Pengadaan industri hijau ini juga menjadi strategi pemerintah dalam mendorong semua industri tanpa terkecuali untuk menerapkan ketentuan yang ada. Sertifikat industri hijau yang didapatkan akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan secara umum, dimana perusahaan tersebut mencintai lingkungan dan peduli terhadap lingkungan, serta ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Gerakan Industri Hijau 2021

Meski telah digalakkan sejak tahun 2010-an, kini di tahun 2021, Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita kembali mengajak dan mendorong penerapan industri hijau (Green Industry) dalam setiap proses produksi industri Indonesia.

Mengikuti ketentuan industri hijau, menurut Menteri Perindustrian, menjadi langkah penting untuk menjaga sumber daya secara efisien dan berkelanjutan. Dilansir dari industry.co.id, langkah industri hijau ini diharapkan mampu menyeimbangkan antara pembangunan industri dengan pelestarian lingkungan, serta memberi manfaat yang lebih banyak dan lebih baik lagi untuk masyarakat.

Diharapkan setiap dan seluruh pelaku indsutri di Indonesia dapat mengoptimalkan konsep daur ulang dalam setiap aktivitas industri. Jika sebelumnya kita mengenal 3 R, yakni reduce, reuse dan recycle, sekarang ini telah dicanangkan konsep 4 R. Yakni reduce, reuse, recycle dan recovery.

Menteri Agus menambahkan, unsur recycle pada proses produksi di setiap sektor industri merupakan prioritas. Baik di tahap pengolahan bahan baku, tahap produksi, hingga tahap setelah proses produksi. Jadi, seluruh aspek pada sektor industri dapat terlibat dalam penerapan industri hijau ini.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam menambahkan, dalam mewujudkan penerapan prinsip dan ketentuan industri hijau di sektor manufaktur, pemerintah sedang berupaya mengubah konsep ekonomi linier menjadi ekonomi sirkural. Dengan konsep baru ini diharapkan industri dapat memanfaatkan bahan daur ulang yang diperbolehkan secara efisien dan optimal sehingga mengurangi waste atau barang sisa tak terpakai.

Yang dimaksud dengan konsep ekonomi sirkular yaitu adanya prinsip produksi, gunakan, dan buang. Sedangkan konsep ekonomi linear memiliki prinsip beli, gunakan dan buang. Ekonomi sirkular didasarkan pada tiga prinsip utama, yakni perancangan limbah, polusi, penyimpanan produk dan bahan yang akan atau telah digunakan, serta regenerasi sistem secara alami.

Industri Hijau
Industri Hijau

Keuntungan Ketetapan Industri Hijau untuk Indonesia

Terdapat beberapa keuntungan penetapan industri hijau dengan konsep ekonomi sirkular. Antara lain:

Efisiensi bahan baku

Dengan jumlah bahan baku plastik yang seringkali diimpor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan nasional, dengan produk daur ulang yang dapat digunakan sebagai bahan baku pada berbagai sektor industri diharapkan dapat mengurangi beban bahan baku.

Pengurangan bahan baku ini juga dapat memberi keuntungan lebih terhadap berbagai sektor industri dengan pengurangan biaya yang harus dikeluarkan dalam sekali produksi.

Peningkatan produksi barang yang dapat didaur ulang

Peningkatan produksi bahan daur ulang ini juga memiliki fungsi mengurangi sampah atau limbah hasil produksi. Jadi, sektor industri dapat menggalakkan industri hijau dengan optimal serta ikut menjaga lingkungan sekitar.

Pencegahan illegal dumping dan emisi

Seringkali sektor industri dipandang sebelah mata karena melakukan pembuangan limbah secara illegal. Dengan optimalisasi daur ulang, sektor industri dapat mengolah kembali dan mengelola limbah secara optimal.

Penciptaan lapangan kerja baru

Tingginya angka pengangguran yang timpang dengan kesempatan kerja di Indonesia telah menjadi pekerjaan rumah yang terus berlarut setiap tahunnya. Dengan adanya industri hijau ini, diharapkan tercipta lapangan kerja yang lebih luas dengan optimalisasi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara sinergi.

Peran Industri Plastik dalam Industri Hijau

Dalam penerapan industri hijau secara menyeluruh dan optimal, diperlukan kerjasama beberapa sektor industri agar dapat menciptakan keseimbangan dan kesinergian antara satu dengan yang lain. Dikutip dari industry.co.id, Kemenperin telah menetapkan sektor yang menjadi prioritas penerapan. Yakni industri plastik, industri pelumas, industri skrap karet, industri tekstil serta industri coal tar.

Dengan berbagai produk yang memiliki banyak fungsi dan kegunaan, industri plastik Indonesia dinilai memiliki peran penting sekaligus berkaitan erat dengan industri-industri lainnya. Yakni seperti industri mamin atau makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, pertanian, otomotif, elektronika, serta berbagai macam barang-barang rumah tangga.

Lebih lanjut Muhammad Khayam menambahkan, industri plastik di Indonesia menjadi rantai pasok produksi bagi sektor-sektor strategis lainnya. Terhitung hingga tahun ini, terdapat sekitar 1.600 industri plastik hilir di dalam negeri. Plastik sendiri telah diaplikasikan pada berbagai benda, entah sebagai bahan baku utama atau bahan baku pendamping dalam memperkuat suatu kemasan atau barang secara keseluruhan.

Meski tercatat cukup tinggi, nyatanya Indonesia masih mengimpor bahan baku virgin plastik untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan jumlah 3,8 juta ton di tahun 2019. Sedangkan di tahun yang sama, bahan baku lokal tersedia sejumlah 2,5 juta ton.

Dengan pengubahan prinsip ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular diharapkan dapat mengurangi proses impor bahan baku, termasuk produk daur ulang impor. Dengan ekonomi sirkular, penggunaan bahan recycle lokal untuk industri plastik diharapkan dapat mengurangi beban impor dan memenuhi kebutuhan nasional.

Industri tekstil juga diharapkan dapat memanfaatkan limbah secara optimal dalam proses produksinya. Limbah plastik PET atau plastik polyethylene terephthalate, menurut Khayam, perlu dioptimalkan lebih lanjut agar dapat menjadi bahan baku recycle pada industri tekstil.

Plastik sendiri sudah menjadi topik hangat dalam tiap pembahasan limbah atau sampah tidak terpakai yang terus menerus bertambah volumenya dari tahun ke tahun. Plastik adalah bahan yang susah untuk diurai karena sifat penyusunnya yang erat satu sama lain. Dibutuhkan waktu ratusan tahun agar plastik dapat benar-benar terurai.

baca juga

Sedangkan plastik yang tertimbun di dalam tanah dapat mencemari tanah, air tanah dan mengubah partikel hara di dalam tanah yang berguna bagi tanaman. Dengan dampak buruk berkepanjangan, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi dalam mengurangi penggunaan dan meningkatkan kegiatan daur ulang plastik dalam skala nasional.

Dengan adanya ketentuan industri hijau ini, diharapkan produsen sebagai tangan pertama dalam proses produksi dan distribusi dapat mengurangi adanya waste atau limbah lanjutan dengan menggunakan bahan baku recycle atau bahan baku daur ulang dalam proses produksi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *