Pro dan Kontra Pemakaian Plastik di Tengah Gerakan Go Green

Multikemasplastindo – Plastik telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan karena merusak berbagai ekosistem bumi, mulai dari darat, laut , bahkan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk di muka bumi. Sifatnya yang susah terurai membuat plastik menjadi momok paling merugikan bagi habitat makhluk hidup.

Dampak dari Sampah Plastik

Kerugian atau dampak dari sampah plastik pada lingkungan antara lain;

  • Menyebabkan Penyakit Berbahaya – mengutip dari Greenpeace, partikel-partikel sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik dengan ukuran 0,3 hingga 5 milimeter dapat mudah masuk ke dalam tubuh manusia. Apabila melebihi batas normal yang dapat diterima tubuh, partikel mikroplastik ini dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Seperti stroke, berbagai penyakit pernapasan, hingga kanker.
  • Mengancam Habitat Laut – sampah plastik yang terbawa ke laut atau yang sengaja dibuang ke laut dapat mengancam kelangsungan hidup makhluk laut. Banyak sampah yang tidak sengaja termakan oleh berbagai jenis ikan dapat membunuh berbagai jenis ikan dengan perlahan. Selain itu, banyak hewan-hewan lain yang mengalami perubahan bentuk tubuh karena terjerat sampah plastik.
  • Emisi Karbon – pembakaran terbuka atau insinerasi yang dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik dianggap sebagai solusi instan pengurangan sampah plastik berskala besar. Sebaliknya, kegiatan ini ternyata dapat menghasilkan karbon monoksida (CO2) yang menjadi emisi berbahaya di udara.

Gerakan mengurangi sampah plastik ini sudah dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat dan juga dalam berbagai jenis usaha, terlebih usaha kuliner sebagai pemasok mayoritas sampah plastik.

Di tahun 2018, McDonald’s Indonesia telah meluncurkan gerakan #MulaiTanpaSedotan dimana mereka akan meminimalisir pemakaian sedotan plastik di seluruh gerai McDonald’s di seluruh Indonesia.

Selain sedotan, McDonald’s telah mengurangi pemakaian kantong plastik di hampir seluruh gerai restoran cepat saji mereka. Selanjutnya, mereka berusaha berinovasi mencapai tujuan global, yakni 100% memakai perlengkapan makanan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan dan dapat didaur ulang pada tahun 2025.

Meski telah muncul beragam kampanye pengurangan sampah plastik, ternyata masih banyak aspek kehidupan yang masih sangat bergantung dengan jenis pembungkus plastik, terlebih untuk pengemasan makanan dan minuman.

baca juga

Menjamurnya usaha kecil menengah hingga bisnis konvensional di bidang kuliner saat ini juga meningkatkan pemakaian plastik sebagai wadah dan pembungkus segala jenis produk makanan dan minuman. Adanya jasa pengantaran langsung ke rumah konsumen juga menjadi penyumbang utama pemakaian plastik di Indonesia.

Tidak memungkiri bahwa plastik masih sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia, mulai dari bahan baku alat bantu kegiatan manusia seperti gayung dan gelas plastik hingga menjadi pembungkus makanan agar tidak mudah basi dan mudah tumpah.

Plastik juga berguna sebagai pembungkus makanan dan minuman dengan skala pengiriman jarak jauh dan penyimpanan dalam jangka waktu yang lama, seperti yang diproduksi oleh Multi Kemas Plastindo.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *