Multikemasplastindo – Plastik dan limbah yang dihasilkan menjadi momok dan mimpi buruk tersendiri bagi Indonesia. Limbah plastik yang berasal dari sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dari total jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia.
Hal ini menjadi sorotan tersendiri bagi para penggiat peduli lingkungan, dengan mendesak pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi pemakaian dan penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari.
Namun dalam prakteknya, terdapat banyak aspek yang dimana bahan alami tidak dapat menggantikan fungsi plastik dengan sempurna.
Meski banyak dibenci, penggunaan plastik masih sangat dibutuhkan untuk masyarakat dalam berbagai kebutuhan.
Sekarang ini, dengan semakin banyaknya bermunculan usaha kecil menengah dalam bidang kuliner, makin berkembang pula penggunaan plastik kemasan. Yang tentu saja semakin menghidupkan industri plastik di Indonesia.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai plastik dan bagaimana prospek industri plastik di Indonesia.
Pengertian Plastik
Yang dimaksud dengan plastik adalah suatu bahan yang memiliki derajat kekristalan lebih rendah daripada serat. Plastik dapat dicetak atau dicetak ulang menyesuaikan dengan bentuk yang dibutuhkan atau yang diingkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.
Bahan monomer merupakan komponen utama pada plastik sebelum terbentuk menjadi polimer. Yang dimaksud dengan polimer adalah gabungan dari beberapa monomer yang kemudian membentuk rangkaian rantai yang sangat panjang.
Terdapat dua kategori plastik yang didasarkan pada ketahanannya terhadap perubahan suhu. Antara lain:
- Termoset atau termodiursisabel, yakni jenis plastik yang tidak mampu mengikuti perubahan suhu atau non-reversible. Apabila plastik mengeras karena perubahan suhu yang ada, maka plastik tidak dapat digunakan kembali. Plastik dengan jenis ini apabila terkena suhu panas yang tinggi tidak akan melunakkan plastik, namun membakar plastik menjadi arang dan kemudian terurai.
- Termoplastik , yakni jenis plastik yang dapat meleleh dalam suhu tertentu, melekat pada benda atau objek yang menjadi alas. Plastik ini sifatnya reversible atau dapat kembali ke bentuk semula jika terkena suhu lebih dingin.
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa plastik menjadi limbah yang menakutkan untuk Indonesia, bahkan dalam skala dunia. Hal ini dikarenakan plastik tidak mudah mengurai oleh mikroorganisme pengurai. Bahan pada plastik yang membentuk polimer rantai panjang mempersulit mikroorganisme pengurai untuk menghancurkan limbah plastik.
Prospek Industri Plastik di Indonesia
Plastik dianggap sebagai limbah yang menyusahkan karena sifat plastik yang baru bisa benar-benar terurai setelah 100 hingga 500 tahun. Namun, dikutip dari jawapos.com, apabila pengelolaan sampah plastik baik, maka hal itu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia. Hal ini dijelaskan oleh Edi Riva’i, VP Corporate Relations and Suistainbility PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa plastik sudah menjadi bahan yang dapat diaplikasikan pada berbagai jenis barang. Seperti food packaging, otomotif, infrastruktur, pakaian, pipa, hingga botol. Penggunaan pada berbagai jenis barang ini menggantikan produk organik, seperti kertas, dari bahan alam yang mudah habis.
Dengan pentingnya penggunaan plastik pada berbagai aplikasi, diperlukan pengelolaan limbah plastik yang baik dan mumpuni untuk mengatasi jumlah limbah yang ada saat ini. Perlu adanya tindakan yang nyata, yakni memanfaatkan teknologi pemakaian ulang atau re-use.
Industri petrokimia yang mencakup industri plastik di Indonesia, dinilai oleh Edi Riva’i, masih bisa dimaksimalkan dan diberdayakan guna menjadi salah satu penopang ekonomi negara. Mencontoh pada negara-negara lain, seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, hingga Thailand.
Terdapat selisih jumlah konsumsi plastik yang cukup signifikan antara Indonesia dengan negara-negara tersebut. Dimana Indonesia masih mengonsumsi plastik sekitar 20 kg, sedangkan negara-negara tersebut telah mencapai 60 hingga 114 kg per kapita. Jumlah yang sedikit tersebut dinilai masih belum bisa memenuhi kebutuhan nasional.
Sistem pengelolaan sampah plastik yang masih sangat buruk di Indonesia merupakan salah satu faktor kurang berkembangnya industri plastik di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Lebih lanjut, dari bisnis.com disebutkan bahwa diperkirakan konsumsi plastik di tahun 2020 meningkat sekitar 5%, menurut Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia atau Inaplas.
Pertumbuhan industri plastik dinilai sudah cukup baik dengan tercapainya beberapa target tahunan perihal pemakaian dan produksi plastik secara nasional. Hal ini dapat menjadi angin segar bagi para produsen, supplier serta distributor plastik karena diperkirakan, kebutuhan nasional akan plastik akan terus meningkat.
Budi Susanto Sadiman, Direktur Pengembangan Bisnis Inaplas, menyebutkan bahwa diharapkan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik serta masuknya investasi industri bahan baku, maka kontribusi impor bahan baku dapat berkurang hingga mencapai hanya 30% di tahun 2023 nanti.
Di samping penggunaan atau pengaplikasian plastik pada berbagai jenis barang serta adanya harapan pada pertumbuhan industri plastik di Indonesia, masih belum ada bahan yang tidak dan belum bisa menggantikan plastik secara optimal.
Industri plastik kemasan menjadi salah satu aspek yang sejauh ini mengalami peningkatan cukup baik seiring meningkatnya konsumsi masyarakat dan perbaikan ekonomi. MKP atau Multi Kemas Plastindo adalah salah satu supplier dan distributor plastik kemasan terpercaya yang mampu memenuhi kebutuhan dalam berbagai bidang industri.
baca juga
- Panduan Lengkap Pemula: Kemasan Produk dengan PE Shrink
- PE Shrink: Kemasan Inovatif dengan Segudang Manfaat
- PE Shrink: Pilihan Utama untuk Industri Pengemasan
- Keunggulan PE Shrink: Film Pelindung Unggul untuk Pengemasan
- Kelebihan PE Shrink Film: Panduan Optimalisasi Penggunaannya
Multi Kemas Plastindo adalah Shrink Film Specialist, perusahaan yang bergerak di bidang kemasan plastik, khususnya PVC, POF dan PE Shrink Film, dan plastik packaging. MKP juga menjadi distributor resmi dari PT. Ultra Prima Plast atau UPP yang memiliki standar mutu internasional bersertifikat ISO 9001 : 2008.
Multi Kemas Plastindo bertempat di Jalan Bahagia Permai 1 no 17. Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung 40286, Jawa Barat. Untuk lebih lanjut, Anda bisa menghubungi di nomor WhatsApp berikut:
- 0857-9507-8446 (Kho)
- 0818-788-885 (Ali)
- 0858-8056-7269 (Eko)
Adapun beberapa produk yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
PVC Shrink Film
Yakni jenis plastik kemasan menyusut yang paling umum digunakan di dunia karena bobot yang ringan, murah, serta memiliki berbagai macam kegunaan. Sifatnya kaku dan tahan lama.
PE Shrink Film
MKP menyediakan PE Shrink Film dalam jenis Linear Low-Density Polyethylene. Plastik LLDPE memiliki kekuatan yang akan terus betambah seiring menyusutnya plastik, sehingga tahan untuk barang dengan beban berat dan besar, seperti kemasan minuman.
POF Shrink Film
Atau dikenal dengan shrink wrap ‘premium’ yang sifatnya tahan lama serta serbaguna. POF Shrink Film telah menggantikan PVC Shrink dalam banyak aplikasi, serta menjadi bahan aman makanan yang sudah disetujui oleh badan perizinan obat dan makanan di Amerika Serikat (FDA).
Plastik Wrap Stretch Film
Stretch Film atau Stretch Wrap, yang juga dikenal sebagai plastik wrap, merupakan jenis plastik film yang sangat elastis untuk membungkus barang. Terdapat beberapa fungsi dari plastik ini, yakni memudahkan packing dan pengiriman produk dalam palet, menggabungkan beberapa produk dalam satu muatan, mengurangi resiko pencurian paket dan tahan kerusakan, serta perlindungan dari lembap dan debu.
Supplier Cling Wrap
Cling Wrap merupakan plastik tipis yang biasa digunakan untuk menutupi makanan agar tetap terjaga kesegarannya. Cling Wrap sangat umum digunakan, mulai dari pasar tradiisional hingga perhotelan dan pabrik roti.